https://jurnal.arsitektur.uniba-bpn.ac.id/index.php/Display/issue/feedJurnal Arsitektur Display2025-01-16T05:46:51+00:00Agus Fitrianto[email protected]Open Journal Systemshttps://jurnal.arsitektur.uniba-bpn.ac.id/index.php/Display/article/view/36IDENTIFIKASI KAWASAN BERBASIS TRANSIT PADA RUAS JALAN JENDERAL SUDIRMAN DAN JENDERAL AHMAD YANI KOTA BALIKPAPAN2025-01-16T05:46:51+00:00Atik Adinda[email protected]Agus Fitrianto[email protected]<p>Dalam perencanaan perkotaan, pengembangan berorientasi transit ( TOD ) adalah jenis pengembangan perkotaan yang memaksimalkan jumlah ruang hunian, bisnis, dan rekreasi yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari transportasi umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi titik blok kawasan yang berpotensi sebagai kawasan berbasis transit pada ruas jalan jenderal Sudirman dan jalan jenderal Ahmad Yani kota Balikpapan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data observasi kawasan, data kepadatan penduduk dari disdukcapil, data intensitas kepadatan kendaraan dan data spasial berbasis kondisi empiris kawasan. Alat analisisnya berupa penilaian pada aspek-aspek pengembangan kawasan dengan mendorong indikator pemicu potensi kawasan transit Development oriented. Penelitian ini menemukan lima titik transit yang diidentifikasi pada blok A/B/C/D/E yang tersebar pada ruas jalan jenderal Ahmad Yani dan jenderal Sudirman.</p>2024-12-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Arsitektur Displayhttps://jurnal.arsitektur.uniba-bpn.ac.id/index.php/Display/article/view/38KAJIAN WARISAN HIDUP PADA KAMPUNG KULITAN KOTA SEMARANG SEBAGAI WARISAN BUDAYA2025-01-11T02:05:35+00:00Laila Zhafarina[email protected]Astari Wulandari[email protected]<p><span class="s8">Kampung Kulitan </span><span class="s8">merupakan</span><span class="s8"> sebuah kawasan permukiman bersejarah di kota Semarang yang menurut sejarahnya merupakan kampung kediaman pemuda sukses bernama Tasripin. </span><span class="s8">Kampung Kulitan ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah</span><span class="s8">Kota Semarang karena di Kampung Kulitan terdapat nilai-nilai sejarah peninggalan Tasripin. Namun seiring berjalannya waktu, Kampung Kulitan telah mengalami </span><span class="s8">banyak </span><span class="s8">perubahan fisik maupun non fisik yang menyebabkan hilangnya sebagian warisan di kampung ini. </span><span class="s8">U</span><span class="s8">ntuk menjaga</span><span class="s8"> warisan</span> <span class="s8">budaya</span><span class="s8">, perlu dilakukan pe</span><span class="s8">lestarian</span><span class="s8"> dengan melakukan pendekatan untuk menjaga kelestarian budaya dalam pembangunan berkelanjutan</span><span class="s8"> dan mengetahui warisan tersebut masih hidup atau tidak.</span><span class="s8">Penelitian dilakukan dengan </span><span class="s8">metode</span><span class="s8"> deskriptif-kualitatif melalui observasi dan studi pustaka. Hasil peneltian menunjukkan bahwa Kampung</span><span class="s22"> Kulitan </span><span class="s8">tidak dapat diklasifikasikan sebagai warisan hidup karena Kampung Kulitan telah mengalami banyak perubahan</span><span class="s8"> fisik dan non fisik</span> <span class="s8">sehingga</span><span class="s8"> tidak sama lagi seperti masa Tasripin.</span></p>2025-01-11T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Arsitektur Displayhttps://jurnal.arsitektur.uniba-bpn.ac.id/index.php/Display/article/view/34KONSEP DESAIN TAMAN BACA PANGGUNG DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH KONTAINER DI KALIANAK SURABAYA2024-12-25T12:09:00+00:00Yurie Salsabilla Annoralia[email protected]Khilda Elzim Khosiyati[email protected]yayu sriwahyuni[email protected]<p style="font-weight: 400;"><em>Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia menjadi permasalahan serius yang membutuhkan solusi inovatif. Berdasarkan data UNESCO, indeks minat baca Indonesia hanya mencapai 0,0001%. Faktor utama yang menyebabkan kondisi ini adalah kurangnya praktik literasi dan keterbatasan fasilitas perpustakaan yang mudah diakses oleh masyarakat. Sementara itu, teknologi yang memudahkan akses informasi belum mampu meningkatkan budaya literasi secara signifikan. Penelitian ini berfokus pada perancangan taman baca di daerah Kalianak, Kota Surabaya, dengan memanfaatkan limbah kontainer sebagai material utama. Kawasan Kalianak, yang merupakan area padat penduduk dan pusat niaga serta pergudangan, memiliki tantangan berupa keterbatasan akses literasi, risiko banjir, dan limbah kontainer yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Pemanfaatan limbah kontainer dalam desain taman baca ini menawarkan solusi berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip daur ulang material, efisiensi ruang, serta fungsi yang inklusif dan estetis. Desain ini tidak hanya berkontribusi dalam menumbuhkan budaya membaca, tetapi juga memperkuat sense of community di tengah masyarakat.</em></p>2024-12-31T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Arsitektur Display