PENGGALIAN TERMINOLOGI KOTA TERBELAH DAN DIBELAH DALAM RANAH MORFOLOGI KOTA TIDAK KOMPAK
DOI:
https://doi.org/10.62603/display.v2i1.17Kata Kunci:
Morfologi kota,, kota tidak kompak, kota terbelah, terminologiAbstrak
Dalam ranah keilmuan geografi, terdapat istilah kota tidak kompak dan terbelah yang merupakan turunan dalam induk keilmuan teori urban morfologi, atau morfologi kota. Kota-kota di Indonesia tumbuh pada tepi air, khususnya kota-kota di Pulau Kalimantan. Perkotaan ini memusat pada titik-titik ideal pada aliran sungai permanen seperti Sungai Barito, Sungai Mahakam, Sungai Kayan, Sungai Kapus. Diperlukan penggalian makna lebih lanjut sebagai upaya memperjelas batasan makna dibelah dalam tatanan Bahasa Indonesia dan keilmuan arsitektur dan perkotaan dalam memaknai kondisi bentuk kota di tepi sungai permanen di Pulau Kalimantan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali terminology, definisi dan penjelasan lebih lanjut terkait kata terbelah dan dibelah dalam lingkup keilmuan arsitektur perkotaan. Dengan melakukan penggalian dari ranah keilmuan lainnya dan kondisi empiris kota-kota di Indonesia. Penelitian ini menawarkan terminology pada kota terbelah dan dibelah air sungai merupakan sebuah gagasan keruangan kota yang terpisah secara geografi dengan adanya aliran air sungai yang mengakibatkan perbedaan unit kebudayaan, aktivitas masyarakat, pertumbuhan kota, psikologi masyarakat dan bentuk bangunan tradisionalnya, yang memiliki korelasi pada perbedaan periode waktu dan intervensi pelaku.